Powered by Blogger.

rss

Monday, April 9, 2012

Memilih Teman dengan Hati-hati

Pesan Sukses : Tung Desem Waringin

Dengan siapa Anda menghabiskan waktu, itulah masa depan Anda.

Robert Kiyosaki pernah mengikuti sebuah seminar 22 tahun yang lalu dimana instrukturnya meminta Robert menuliskan enam nama orang yang paling sering melewatkan waktu bersama Robert. Kemudian instruktur tersebut menulis dan mengumumkan, “Kalian sedang menatap masa depan kalian, keenam orang yang paling sering meluangkan waktu bersama kalian adalah masa depan kalian.”

Sekarang silahkan anda melakukan tugas yang sama, tulis enam orang yang paling sering dengan kalian. Mungkin tidak selalu teman anda, mereka mungkin rekan kerja, pasangan hidup, anak-anak, kelompok agama, atau kelompok sosial anda. Saya pribadi waktu mengerjakan tugas ini 6 tahun yang lalu, daftar nama saya didominasi rekan kerja.

Sekarang setelah 6 tahun berlalu, kelima orang lain dalam daftar saya yang dulu masih menjadi teman baik saya, tapi kami jarang ketemu. Mereka orang-orang yang menyenangkan dan mereka hidup bahagia dengan hidup mereka. Perubahan saya hanya melibatkan diri saya, saya ingin merubah masa depan saya. Supaya berhasil mendapatkannya, saya harus merubah cara berfikir saya dan sebagai akibatnya juga merubah orang-orang yang menghabiskan waktu bersama saya.

Menurut saya pribadi, kesuksesan kita sangat tergantung 2 hal, yaitu :
Apapun yang dimasukkan dalam otak kita.
Siapa yang kenal kita
Robert Kiyosaki dan saya tidak memilih teman-teman berdasarkan keadaan finansial mereka. Kami memilih teman-teman yang nyata-nyata berkaul kemiskinan dan juga teman yang menghasilkan jutaan dollar setiap tahun. Maksud saya, kami belajar dari mereka semua dan secara sadar kami berusaha untuk belajar dari mereka.

Kami akui bahwa ada orang yang saya cari karena mereka mempunyai uang. Tetapi saya tidak mengejar uang mereka, saya mencari pengetahuan mereka. Dalam beberapa kasus orang-orang yang mempunyai banyak uang itu menjadi sahabat baik, tetapi tidak semuanya. Kami juga belajar dari teman-teman kami yang bergumul secara finansial, kami belajar apa yang tidak boleh kami lakukan.

Banyak orang datang ke tempat teman-teman yang kaya, tapi mereka datang untuk mencari satu atau dua hal atau kedua-duanya, yaitu :
Pinjaman/hutang
Pekerjaan
Mereka tidak pernah datang kepada teman yang kaya untuk bertanya bagaimana mereka bisa kaya.

Sudahkah Anda memilih teman-teman yang Anda ingin menjadi..?
Temukan seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan, ajaklah mereka makan siang, mintalah nasehat kepada mereka bagaimana cara mereka menjadi sukses.

Sunday, April 8, 2012

Jenis Hutang yang Bisa Membuat Anda tambah Kaya

Pesan dari Tung Desem Waringin

Membayar hutang dengan mudah ada caranya, bahkan membuat Anda semakin kaya. Hutang mobil, rumah atau apapun perhatikanlah jenis-jenis hutang berikut.

Setiap kali berhutang uang kepada seseorang, kau menjadi pegawai uang mereka.


(Robert T. Kiyosaki)


Ada orang mengartikan bahwa hutang adalah selalu buruk. Ada orang mengartikan bahwa hutang adalah bisa membuat kita menikmati kenikmatan yang tadinya tidak terjangkau. Robert Kiyosaki dengan tajam menjelaskan tentang hutang yang baik dan hutang yang buruk.


Hutang yang baik adalah hutang yang dibayarkan orang lain untuk kamu. Hutang yang buruk adalah hutang yang kamu bayar dengan keringat serta darah kamu sendiri.


Kalau seseorang mengambil pinjaman berjangka waktu 20 tahun maka dia akan menjadi pegawai selama 20 tahun. Dan tidak seperti bekerja di kantor, mereka tidak memberinya jam emas ketika hutangnya lunas atau dia pensiun.


Apakah hutang untuk bisnis (modal kerja, investasi,dll) = baik, sedangkan hutang konsumtif (beli mobil, rumah, tour keluar negeri) = jelek? Dua-dua jawabannya adalah belum tentu.


Dari definisi Robert Kiyosaki diatas, hutang bisnis bisa jadi jelek bila kita sendiri yang harus berkeringat dan mandi darah untuk membayarnya.


Hutang bisnis menjadi baik ketika kita mempunyai sistem dan team/orang yang membayar. Demikian juga ayah kaya dari Robert Kiyosaki sangat menyukai properti sewaan. Ia mendorong Robert Kiyosaki untuk mempunyai properti sewaan karena bank memberi pinjaman dan yang membayar adalah penyewa properti.


Banyak orang menganggap bahwa jurus Robert Kiyosaki yang ini tidak dapat dipraktekkan di Indonesia, tapi saya pribadi melihat banyak pengusaha yang menggunakan jurus ini. Mulai dari pengusaha kecil seperti pengusaha mesin fotocopy yang membuka cabang fotocopy, salon, yang mempunyai sistem dan team yang bekerja untuk mereka. Sedemikian sehingga sistem dan team yang membayar hutang bisnis dan properti yang ditempatinya. Demikian juga pengusaha besar seperti Bank, Hotel, Mall, melakukan dengan cara yang sama.


Hutang konsumtif bisa baik ketika kita sudah mempunyai pasif income atau peternakan uang yang membayarnya. Jadi boleh saja kita mempunyai hutang rumah, mobil, selama penghasilan kita dari Bisnis dan Investasi (sisi kanan cashflow kuadrant) lebih dari cukup untuk membayarnya.

Pasti bermanfaat untuk Anda yang dahsyat,

Tung Desem Waringin

Cara Menemukan Karyawan Yang Jujur dan Bisa Dipercaya

Pesan dari Tung Desem Waringin

SDM merupakan tonggak perusahaan sehingga sangat penting memiliki karyawan yang memiliki kejujuran dan integritas. Dalam artikel ini saya akan menjelaskan lebih detail.

Siapa yang tahu tahu kita punya karyawan yang punya integritas, punya kejujuran. Mau tahu caranya?
1. Rekrutmen.
Pada waktu rekrut pun, belum tentu memenuhi syarat. Awalnya kita pikir orang tersebut jujur, tapi dibelakang ketika terdesak dia mencuri, bisa ? Kita bisa tahu minimal polanya!

Salah satunya dari mata, mata bisa di baca. Setiap mata mempunyai reaksi. Ketika ditanya, apa warna bajumu? Atau baju favoritmu warna apa? Lalu ketika kamu kecil warna seragam kamu apa? Tanpa sadar dia akan melihat kekiri atas, ke tangan kirinya, artinya dia mengakses ke memori visual, tapi ketika matanya mengakses kekanan atas, berarti dia sedang kreatif, itu dinamakan visual.

Kalau kita wawancara bapak ibu, coba tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang pasti jawabanya adalah “ya”. Contohnya “oh bapak SDnya SD negeri ya? atau ”SMPnya Muhammadiah ya? Iya pak!, SMA Kanisisus? Iya Pak.
Dengan kita bertanya seperti ini maka kita sedang mempelajari polanya.

Kemudian tanyakan sesuatu yang yang mengejutkan misalnya dia adalah lulusan fakultas ekonomi UGM, tapi kita bertanya “Bapak lulusan UI?” maka sedikitnya dia akan terdiam dan kaget, karena pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan apa yang tertulis.

Kemudian kita tanyakan kembali pertanyaan dengan jawaban “YA” sekali lagi. Dari situ kita akan mengetahui polanya. Bila dia ragu maka kita harus mempertanyakan, apakah dia JUJUR atau BOHONG ?

Semoga Bermanfaat !

Bertindak Sekarang Juga

Pesan dari Tung Desem Waringin,

Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya Nol Besar. Banyak orang bertindak dan tidak pernah belajar maka hasilnya cuma begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Seperti mangkuk rezeki, kalau kita tidak pernah belajar untuk memperbesar rezeki kita maka rezeki yang berlimpah terus tumpah karena mangkuk rezeki kita tidak bertambah besar. Dan yang paling parah,
orang yang tidak belajar dan tidak bertindak. Mereka jadi pengangguran seumur hidup tertekan dan hidup menjadi beban orang lain. Dan sekarang, tibalah saatnya anda untuk bertindak. Bertindak bukan berarti berhenti belajar. Jadi saran saya dan

Robert Kiyosaki :

1. Berhentilah melakukan apa yang sedang anda lakukan. Dengan kata lain, ambillah istirahat dan nilailah apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Definisi gila adalah melakukan hal-hal
yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda. Berhentilah melakukan apa yang tidak berhasil dan carilah sesuatu yang baru untuk dilakukan.

2. Carilah gagasan atau ide baru. Untuk gagasan investasi yangbaru, saya pergi ke toko buku dan mencari buku-buku tentang topik yang berbeda dan unik. Saya menyebutnya formula. Saya membeli
buku-buku praktis tentang formula yang sama sekali tidak saya ketahui.

3. Temukanlah seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan. Ajaklah mereka makan siang. Mintalah nasihat atau petunjuk dari mereka, trik-trik kecil perdagangan itu.

4. Ikutlah kursus dan seminar. Saya melihat koran untuk mencari kursus baru dan menarik. Banyak yang gratis atau dengan biaya yang murah. Saya juga menghadiri dan membayar seminar yang mahal mengenai apa yang ingin saya pelajari. Saya kaya dan bebas dari kebutuhan akan pekerjaan hanya karena kursus-kursus yang saya ambil. Saya mempunyai teman yang tidak mengikutikursus-kursus itu dan memberitahu saya bahwa saya hanya membuang-buang uang. Dan ternyata mereka masih pada pekerjaan yang sama.

Semoga bermanfaat,